Sabtu, 20 Oktober 2012

cerita gay “SEBUAH PERPISAHAN” Part III

“SEBUAH PERPISAHAN” Part III

Kejadian kemarin telah berlalu. Kini aku sudah menjadi milik orang lain . aku mungkin bisa belajar untuk menyayangi okan, namun mungkin tak sepenuhnya karna aku masih mengharapkan cintanya arya entah sampai kapan.
Baru sehari kami berdua jadian, berita itu sudah menyebar sampai ke kuping teman-temanku terutama arya. Arya sudah mengetahui kalo aku sudah jadian , arya pun syok mendengar kabar tersebut yang datangnya dari kiki. kiki adalah sahabatku sekaligus sahabat dan teman curhatnya arya . jadi apapun yang terjadi denganku pasti kiki tau, dan bakal lapor ke arya.
Ponselku tiba-tiba berdering , ternyata ada tlp dari kiki
“halo?” sapanya
“iya kii, tumben tlp ada apa?” tanyaku
“gpp, Cuma mau mastiin aja.”
“apa?”
“lo beneran jadian sama okan? Cowok yang sering lo ceritain itu ke gue?.”
“iya kii.”
“selamet ya angga :D.”
“eh iya makasih.”
“oh iya, arya udah tau lo jadian?”
“udah kayaknya.”
 “Gue jadian kemaren tanggal 26 pas ulang tahunnya kii.”
“hmmm... lo udah tau kalo arya nyusul jadian setelah lo jadian sama okan?”
“apa..?” Aku tersentak kaget . tak sengaja ponselku ku banting ke arah tempat tidur, dan untungnya tidak ke lantai, ku ambil lagi dan kudengarkan apa yang sebenarnya terjadi.
“halo gga?”
“ya maaf, tadi hp gue jatoh. Gue kaget abisnya.” Jantungku tiba-tiba saja terasa sesak dan sakit entah kenapa , aku tak mengerti
“jadi gini, hari ini arya jadian gga”
Deeeg......serangan itu kembali ada
“gak, gue gak tau? Emang dia hari ini jadian? Sama siapa?
“sama anak sana.”
“ohh ?? Semoga dia bahagia.” Ku akhiri percakapan itu , walau singkat tapi menyakitkan bagiku.
sungguh aku tak percaya, dan hari ini tanggal 27, ternyata hari ini jugalah arya jadian sama pacarnya. Aku tak mengerti apa maksudnya arya dengan semua ini. Ataukah pacarnya yang katanya mirip denganku itu Cuma sebagai pelampiasannya saja?ataukah arya bener-benar menyayanginya? Entahlah.
Kini semuanya tlah berakhir, meskipun aku tak mengerti jalan fikirannya arya. Tetapi aku yakin, dihati kecilnya arya meskipun sedikit saja, dia masih menyisihkan tempat untukku dihatinya dan menyimpan namaku dihati kecilnya.. begitupun aku, meskipun aku sudah mempunyai seorang kekasih , dan dialah yang membuatku menyadari. Menunggu itu tidak enak, apalagi orang yang kita tunggu gak pernah mencoba untuk meraih kita.sungguh menyakitkan. Mungkin arya sama sepertiku, menjalani semuanya tetapi tidak apa yang dia inginkan.
***
Tiba-tiba saja ponselku bergetar ternyata telepon masuk.
“siang?angga?gga, hari ini arya mau pulang.”
“pulang?” ternyata telepon itu berasal dari kiki
“iya pulang, padahal dia baru sebentar di jakarta. Malah belom sempet kangen-kangenan kan sama lo? Eh tapi gak deh lo berdua kan udah sama-sama punya pacar. Tapi gue sih yakin pasti lo berdua masi saling ngarepin iya kan?”
“gak usah nyindir gitu deh kii.”
“haha.. iya maaf” kiki tertawa pelan
“oh iya , lo tlp gue Cuma mau ngasi tau kalo dia pulang?’’
“yaa.. gue sedih banget dia hars pulang dan katanya gak akan balik lagi.”
Deeegggg........... tiba-tiba saja air mataku mulai jatuh perlahan setelah mendengar kabar itu dadaku terasa sesak dan saat ini sulit untuk bernafas
“gga?” panggilnya
“angga? Lo gak apa-apa kan? Diem aja?”
‘’eh iya sorry apa tadi yang lo bilang, gue gak denger.”
“arya mau pindah dan tinggal di lampung selama 3 tahun. Dia gak akan balik lagi dan pastinya rumahnya yang disini mau di kontrakin.”
“apa?”
“iya bener, eh udah dulu yaa byee..
kiki mengakhiri percakapannya , aku tak mengerti dengan semua ini.. lagi-lagi arya pergi dan ninggalin aku untuk kedua kalinya, tapi ini berbeda dia gak akan kembali. Ini semua tak mungkin. Ku putar lagu pasto aku pasti kembali, dan lagu itu yang menjadi lagu kita berdua dulu. Teringat aku dan arya sering menyanyikan lagu itu berdua.. di pekarangan sekolah sambil memainkan gitar
Reff : aku hanya pergi tuk sementara..
bukan tuk meninggalkanmu selamanya..
aku pasti kan kembali, pada dirimu.. tapi kau jangan nakal, aku pasti kembali..
aku pasti kembali.........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar