“SEBUAH PERPISAHAN” Part III
Kejadian
kemarin telah berlalu. Kini aku sudah menjadi milik orang lain . aku mungkin
bisa belajar untuk menyayangi okan, namun mungkin tak sepenuhnya karna aku
masih mengharapkan cintanya arya entah sampai kapan.
Baru
sehari kami berdua jadian, berita itu sudah menyebar sampai ke kuping
teman-temanku terutama arya. Arya sudah mengetahui kalo aku sudah jadian , arya
pun syok mendengar kabar tersebut yang datangnya dari kiki. kiki adalah
sahabatku sekaligus sahabat dan teman curhatnya arya . jadi apapun yang terjadi
denganku pasti kiki tau, dan bakal lapor ke arya.
Ponselku
tiba-tiba berdering , ternyata ada tlp dari kiki
“halo?”
sapanya
“iya
kii, tumben tlp ada apa?” tanyaku
“gpp,
Cuma mau mastiin aja.”
“apa?”
“lo
beneran jadian sama okan? Cowok yang sering lo ceritain itu ke gue?.”
“iya
kii.”
“selamet
ya angga :D.”
“eh
iya makasih.”
“oh
iya, arya udah tau lo jadian?”
“udah
kayaknya.”
“Gue
jadian kemaren tanggal 26 pas ulang tahunnya kii.”
“hmmm...
lo udah tau kalo arya nyusul jadian setelah lo jadian sama okan?”
“apa..?”
Aku tersentak kaget . tak sengaja ponselku ku banting ke arah tempat tidur, dan
untungnya tidak ke lantai, ku ambil lagi dan kudengarkan apa yang sebenarnya
terjadi.
“halo
gga?”
“ya
maaf, tadi hp gue jatoh. Gue kaget abisnya.” Jantungku tiba-tiba saja terasa
sesak dan sakit entah kenapa , aku tak mengerti
“jadi
gini, hari ini arya jadian gga”
Deeeg......serangan
itu kembali ada
“gak,
gue gak tau? Emang dia hari ini jadian? Sama siapa?
“sama
anak sana.”
“ohh
?? Semoga dia bahagia.” Ku akhiri percakapan itu , walau singkat tapi
menyakitkan bagiku.
sungguh
aku tak percaya, dan hari ini tanggal 27, ternyata hari ini jugalah arya jadian
sama pacarnya. Aku tak mengerti apa maksudnya arya dengan semua ini. Ataukah
pacarnya yang katanya mirip denganku itu Cuma sebagai pelampiasannya
saja?ataukah arya bener-benar menyayanginya? Entahlah.
Kini
semuanya tlah berakhir, meskipun aku tak mengerti jalan fikirannya arya. Tetapi
aku yakin, dihati kecilnya arya meskipun sedikit saja, dia masih menyisihkan
tempat untukku dihatinya dan menyimpan namaku dihati kecilnya.. begitupun aku,
meskipun aku sudah mempunyai seorang kekasih , dan dialah yang membuatku
menyadari. Menunggu itu tidak enak, apalagi orang yang kita tunggu gak pernah
mencoba untuk meraih kita.sungguh menyakitkan. Mungkin arya sama sepertiku,
menjalani semuanya tetapi tidak apa yang dia inginkan.
***
Tiba-tiba
saja ponselku bergetar ternyata telepon masuk.
“siang?angga?gga,
hari ini arya mau pulang.”
“pulang?”
ternyata telepon itu berasal dari kiki
“iya
pulang, padahal dia baru sebentar di jakarta. Malah belom sempet
kangen-kangenan kan sama lo? Eh tapi gak deh lo berdua kan udah sama-sama punya
pacar. Tapi gue sih yakin pasti lo berdua masi saling ngarepin iya kan?”
“gak
usah nyindir gitu deh kii.”
“haha..
iya maaf” kiki tertawa pelan
“oh
iya , lo tlp gue Cuma mau ngasi tau kalo dia pulang?’’
“yaa..
gue sedih banget dia hars pulang dan katanya gak akan balik lagi.”
Deeegggg...........
tiba-tiba saja air mataku mulai jatuh perlahan setelah mendengar kabar itu
dadaku terasa sesak dan saat ini sulit untuk bernafas
“gga?”
panggilnya
“angga?
Lo gak apa-apa kan? Diem aja?”
‘’eh
iya sorry apa tadi yang lo bilang, gue gak denger.”
“arya
mau pindah dan tinggal di lampung selama 3 tahun. Dia gak akan balik lagi dan
pastinya rumahnya yang disini mau di kontrakin.”
“apa?”
“iya
bener, eh udah dulu yaa byee..
kiki
mengakhiri percakapannya , aku tak mengerti dengan semua ini.. lagi-lagi arya
pergi dan ninggalin aku untuk kedua kalinya, tapi ini berbeda dia gak akan
kembali. Ini semua tak mungkin. Ku putar lagu pasto aku pasti kembali, dan lagu
itu yang menjadi lagu kita berdua dulu. Teringat aku dan arya sering
menyanyikan lagu itu berdua.. di pekarangan sekolah sambil memainkan gitar
Reff
: aku hanya pergi tuk sementara..
bukan
tuk meninggalkanmu selamanya..
aku
pasti kan kembali, pada dirimu.. tapi kau jangan nakal, aku pasti kembali..
aku
pasti kembali.........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar