Sabtu, 20 Oktober 2012

cerita gay “SEBUAH PERPISAHAN” Part II

“SEBUAH PERPISAHAN” Part II
Pagi hari,
Hari ini adalah hari yang ku tunggu-tunggu mama ku sudah bersiap-siap untuk mengambil rapotku. ketika sampai di sekolah , aku berpapasan dengan kiki.kiki tak melihatku mungkin dia gak sadar seseorang yang berpapasan dengannya itu aku. Setelah pembagian hasil rapot selesai ternyata alhamdullilah akhirnya aku masuk jurusan IPA, jurusan yang selama ini aku cari dan sudah aku rencanakan.
“kiki, tar abis bagi rapot main yuk.” Kata eza teman dekatku
“okeey, siapa aja?” tanyaku
“banyak lah. Pokoknya.”
“okedeh.”
“lo udah bagi rapot?” tanyanya
“udah nih,”
“wesss... ipa nih ye. Slamet yaa.”
“lo emang belom?” tanyaku
“belom, tar abis ini.”
“oh okey, emng kita mau main apa?”
“main UNO aja, hehe lo bawa uno?”
“kagak sii, yaudah gue balik dulu yaa..tar samper gue aja.”
***
Siang hari,
“angga ayok berangkat main.. anak-anak udah pada ngumpul. Jangan lupa uno nya.”
Aku naik motor di jemput oleh teman dekat ku eza. Setelah beberapa menit sampai di rumah izal, akhirnya kita semua main UNO
“izal, si kiki gak dateng?”
“gatau gga, katanya mau pergi.”
Eza dan izal adalah teman deketku juga , karna rumahnya adalah basecame kami, tempat kami berkumpul dan bercanda bareng, tapi dia bukan seseorang yang mencintai sesamanya, mereka mempunyai cewek yang merupakan primadona sekolahan
Tak lama sambil kita memainkan UNO , ada suara motor berhenti di rumah izal. eza keluar dan membuka pintu. Ku lihat dari arah jendela ternyata kiki, tetapi disana ada seseorang lagi. Memakai helm dan sepertinya aku mengenalnya, Cuma dari jendela tidak terlalu kelihatan. Seseorang itu melepas helm nya dan ternyata... OMG ! batinku...... ternyata seseorang itu adalah...
“gga, ada Arya tuh.”
“hah ? serius lo zal?”
“iya serius gue, tuh anaknya kesini kan.”
Oh Tuhaan.... apa salahku, aku tak ingin bertemu dengannya. Tetapi sekarang kita malah di pertemukan. Apa ini takdirku Tuhan.. untuk bertemu dia lagi. Deg..... tiba-tiba saja terasa jantungku berhenti, getaran ini sudah lama tak kurasakan. Sangat berbeda sekali bila aku dekat dengan aka, tidak ada getaran seperti ini. ada apa ini?” batinku
“sorry gga, dari awal kita semua sudah ngerencanain ini, untuk nemuin lo sama Arya.”
Aku dan arya hanya tersenyum tipis. Tapi aneh sikapnya Arya, dia bener-bener berubah. Dia tak menyapaku. Bahkan menegurku itupun tidak. Apa yang terjadi Tuhan batinku. Apa dia sudah menemukan yang lain? Entahlah.... selama kita semua ngobrol, tetapi aku dan arya tidak juga saling tegur sapa, kenal.. tapi kaya ga kenal.. Arya seperti orang asing dalam hidupku.
“gga, arya kalian berdua diem aja..” ledek mereka
“ayodong kangen-kangenan apa kek gitu, masa sepasang sahabat kayak gitu?” kata eza
“tau lo ya, udah ada orangnya malah di cuekin. Giliran ga ada malah nyariin, kan soulmate.”ledek kiki
“apaan sih lo kii, gajelas.” Jawabku sinis
Kenapa harus gue yang mulai duluan apa musti gue yang negur duluan? Siapa yang buat salah ? gue kah? Atau dia? Yang ninggalin gue siapa? Yang buat gue sedih siapa? Yang buat gue kecewa dan sakit hati siapa? Harusnya lo sadar Arya ! batinku meringis.
“yaudah lah kii, kalo mereka emang mau diem-dieman.” Kata izal
Aku hanya tersenyum ke arah mereka yang menatapku juga Arya. Setiap kali aku memergoki arya melirikku, dan aku juga meliriknya batinku nangis apa iya arya gak kangen sama aku, atau minta maaf? Tapi apa nyatanya... itu tidak sama sekali !! yang ku lihat dari sorotan matanya masih ada cinta dan rindu dihatinya. Akupun merasakan itu. Tatapannya, masih seperti dulu, dingin tetapi penuh arti dari sorotan matanya penuh keteduhan. Andai saja tatapan ini bisa membunuh, mungkin aku sudah terkapar olehnya.
Akhirnya kita semua main UNO , mainan yang biasa kita mainin kalo gak ada mainan yang bisa dimainin . kita anak SMA tetapi masih main kartu UNO, yaa walaupun UNO buat semua umur. kiki pun membagikan kartu UNO nya. Dan kita semua main. Ternyata seiring berjalannya waktu, pertama sari keluar menang, disusul izal, disusul eza, dan yang terakhir kiki, yang salalu main UNO keringetan. Main UNO aja kok keringetan? Dan yang tersisa hanya aku dan arya. Permainan semakin menegang. Belom ada kepastian siapa yang menang aku ataupun arya.
“ayodong menangin sya.” Teman-temanku menyemangatiku. Begitupun arya yang sibuk dengan kartu-kartunya .
“udeh lo pasti menang deh arr.” Kata eza yang malah membela arya di banding aku
“eh belom tentuu.” Kataku , daaaannnn.....
“UNO ! “ arya mengucapkan kata itu bentar lagi dia menang karna kartunya tinggal satu 4+ ternyata.”
aku pun kalah saat permainan itu. Tapi taapalah ini hanya sebuah permainan, akhirnya kita semua tertawa bersama.
bahagia itu sederhana ... walaupun aku dan arya tak saling tegur sapa bahkan saat bermain arya tak juga menatapku. Tetapi dengan melihat arya tersenyum atas kemenangannya padaku. Aku sudah senang.” #Bahagiaitusederhana aku mungkin saja melupakanmu ketika kau pergi, dan jauh disana..tetapi cinta, perasaan kembali ada ketika kau datang
waktu sudah menunjukan pukul 4 sore. Karna hari sudah sore akhinya kita semua memutuskan untuk pulang. Pertemuan yang sangat singkat antara aku dan juga Arya. Sampai pulang kita berdua juga gak ngobrol dan saling cuek-cuekan. Yaa... itulah arya dingin dan sangat cuek
***
Malam ,
Aku masih teringat pertemuan singkat tadi siang. Ini semua seperti mimpi ataukah aku bermimpi?? Sambil memeluk bantal guling dan tepar di atas kasur aku memutar kembali saat 6 bulan yang lalu , saat arya meninggalkanku, dan pergi begitu saja tanpa kabar. Dan sekarang dia ada disini menemuiku. Aku tak mengerti apa maksudnya
dret.. dret... ponselku bergetar, tanda sms masuk dan ternyata itu dari okan.
“angga.. malem.. apa kabar?”
“hei, baik kok kkan.”
“oh gitu syukur deh.”
“besok bisakan dateng kerumah okan?”
Ya Tuhan.. aku lupa besok tanggal 26 adalah hari ulang tahunnya okan. Untung saja aku sudah menyiapkan kado untuknya jauh-jauh hari.
“okey, besok aku dateng kok.”
“mau okan jemput?”
“okeh” diakhiri percakapan pendek itu di sms dan akupun tertidur
***
Esok hari,
Jam 10:00 aka sudah sampai di depan pager rumahku. Aku pun pergi kerumahnya di boncengin naik motor satria nya. Di perjalanan dan di pikiranku kosong, entah apa yang aku fikirkan dan akhirnya setelah beberapa menit di perjalanan kita pun sampai di perumahan blok A rumahnya okan, disana sudah banyak temen-temennya yang berkumpul.
“kkan. Ini kado buat kamu.”
“yaampun angga, pake repot-repot.”
“yaa.. gpp kok.”
Kado yang aku berikan untuk okan adalah angsa-angsaan biru hasil karya ku sendiri, juga striminan yang bertulisan namanya dan hari ulang tahunnya
“Heemm ikut aku bentar yuk,” tanganku di gandeng aka ke arah taman komplek dekat rumahnya. Aku tak mengerti apa maksudnya. Terlintas tiba-tiba di fikiranku. Aku lupa kalo aku berjanji akan menjawabnya iya atau tidak untuk menjadi pacarnya.
“heem.. mau ngapain ya kkan?” tanyaku terbata-bata aku masih tidak tau harus menjawab iya atau tidak untuk menerimanya.
“adadeh.” Jawab okan
Sesampainya di taman yang indah dan penuh bunga berwarna-warni disana terpampang bunga matahari yang menjulang tinggi juga pohon anggur di sekeliling taman.
“angga, bagaimana dengan jawaban kamu ?”
“jawaban? Jawaban apa?” aku pura-pura tak ingat
“jawaban, apa kamu nerima aku? Atau tidak.”
Jleeeeeeebbbbb................
Ternyata okan benar menagih janji itu. Aku tak tau kenapa bisa jadi begini. Awalnya aku memang sudah hampir bisa MOVE-ON dari arya, tapi apa? Arya datang kembali di kehidupanku. Menemuiku walaupun itu tidak sengaja bertemu. Tapi apa daya, Aka cowok yang selama ini 6 bulan aku gantungi perasaannya masa iya aku tolak. Cinta diantara dua hati itu tidak mungkin! Aku mencintai arya juga okan..
“angga, kok diem?” tanya okan
“hah? Iya...apa?” kataku terbata-bata
“kamu nerima aku atau tidak angga... aku sayang kamu.” Di raih nya tanganku
Setelah beberapa menit aku berfikir, akhirnya
“iya okan, Aku terima.”entah apa yang ku fikirkan tak sengaja aku mengucapkan kata-kata itu, terlambat sudah......
 Meskipun saat itu aku malu. Aku memutuskan untuk menerima aka karna aku juga suka sama dia , walaupun aku masih mengharapkan arya untuk menjadi kekasihku. Tapi itu semua tidak mungkin , arya hanyalah mimpi bagiku takkan pernah ku memilikinya.
“makasih angga..... ini boneka taddy bear buat kamu”
“iya... makasih yaa okan.”
Aku tak menyangka akhirnya aku jadian juga sama okan, bertepatan dengan ulang tahunnya. Dia memberiku boneka taddy bear berwarna warna coklat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar