SEBUAH
PERPISAHAN (I)
Namaku Angga, aku pernah mencintai
seseorang dengan tulus. Tapi, semua ketulusan cintaku padanya berakhir sia-sia.
“Angga, jangan sedih terus dong.
Senyuum.” kata sahabatku kiki sambil mencari tisu di meja belajar ku
“gue gak bisa kii, gue ga terima dia
ninggalin gue, pergi gitu aja tanpa pamit.”
Arya adalah seorang cowok yang
sangat aku sayangi, dia pergi meninggalkanku tanpa alasan. Akupun baru tau
kepergiannya setelah sehari dia pergi. Dia juga tak pernah mengabariku kenapa
ia pergi. Yang ku tau, Arya harus meninggalkan sekolah lamanya bersamaku karna
dia di tuntut kedua orang tuanya untuk tinggal di pesantren , tepatnya di
daerah lampung. Akupun terpukul mendengarnya.
“lo gak bisa terus-terusan mikirin
arya kaya gini. Dia itu gamau bilang kepergiannya karna dia gamau liat lo
sedih. Coba kalo dia tau lo sedih kaya gini. Gimana gga”
“tapi gue kecewa banget kii, lo ga
ngerti perasaan gue.”
Sehari sebelum arya pergi, kiki
sebenarnya sudah tau akan kabar bahwa arya akan pindah dari sekolah. Tapi arya
melarang kiki untuk memberitahuku dan merahasiakan semuanya. Ini juga karena
arya gak ingin buat aku bersedih. Tapi justru malah sebaliknya .
***
Seminggupun berlalu, aku masih belum
bisa menerima semua ini. Disekolah rasanya sepi tak ada arya di sisiku yang
biasanya setiap hari menyapaku, tertawa bersama. Arya juga tak pernah
mengabariku dia menghilang begitu saja. Sampai sekarang aku belum bisa
memaafkannya sebelum aku tau alasannya mengapa dia tak memberitahuku tentang
kepergian dan kepindahannya ke lampung. Aku mencoba melupakannya tapi aku tak
bisa, perasaan ini menyiksaku. Semakin aku mencoba melupakannya, semakin aku
tak bisa menghapus kenangan Arya dari hatiku.
“gga, maafin gue ya gue gak bilang
sama lo . sebenernya gue udah tau Arya mau pindah dari sekolah, tapi Arya
ngelarang gue buat bilang sama lo, katanya dia gak mau buat lo sedih. Lo pasti
bisa dapetin yang lebih dari dia. Itu pesan arya buat lo.” Kata kiki
Saat kiki bilang semua itu kepadaku
entah mengapa, hatiku gak bisa menerimanya. Aku menyayangi arya, hanya arya
yang selalu ada di hatiku, dan dia yang terbaik untukku. Itu menurutku.
“lo jahat kii, kenapa lo gak bilang
sama gue dan harusnya lo tuh ngerti.”
“iya, maafin gue gga. Gue salah,
tapi mau gimana lagi arya udah pergi dan asal lo tau sya. Dia sayang banget
sama lo. Dia sebenernya gamau pindah, tapi karna desakan orang tuanya dia
pindah ke pesantren.”
“ gue kecewa kii sama dia. Kenapa
dia gak bilang dari awal?”kataku lemas
Aku meninggalkan kiki yang masih
diam membisu diambang pintu kelasku. Aku gak mau mendengar semuanya lagi. Aku
udah cukup kecewa dengan semua ini. andaikan waktu bisa berhenti berputar untuk
saat ini, aku ingin kembali dan melihat arya untuk terakhir kali.
***
Pagi hari di kelas,
Seiring berjalannya waktu meskipun
arya tak pernah mengabariku, dan mungkin dia sudah lupa denganku. Yaa,
begitupun aku masih terus mencoba melupakannya. Hari-demi hari kujalani
semuanya seperti normal dulu sebelum arya pindah dari sekolah ini. Aku hanya
bisa mencoba untuk ikhlas dengan yang ku jalani sekarang. Andaikan ini semua
mimpi, aku tak mau ini semua akan terjadi. Tetapi apa daya semuanya bukan
mimpi, ini nyata.
“gga...” panggil seseorang dari
tempat duduk belakang dan ternyata itu kiki , dia berjalan menghampiriku
“apaan kii?’’ kataku
“gga, kemaren arya chat gue nanyain
lo.”
“terus?”
“kok terus?”
“iyaa, terus kenapa? Apa urusannya
sama gue?”
“adalah ”
“apaan?” tanyaku sinis
“dia masi nungguin lo.”
“oh.” Jawabku singkat
“dih ngeselin nih anak, emang lo
gamau tau kabarnya dia?”
“ah gatau gue, gue bingung sama dia
, dia bilang sayang sama gue tapi apaan ninggalin gue gitu aja dan udah
seminggu lebih gue gatau kabarnya.”
“yaa lo tanya lah kabarnya gimana?”
“ngapain ah kii, gue gengsi kali
nanya ke dia duluan.” Kataku agak jengkel
“gue bingung ama lo berdua, lo sama
arya sama-sama sayang, tapi gak ada yang mau mulai duluan. Gimana kalian mau
jadian kalo sama-sama gengsi. Cinta, tapi munafik. ”
“harusnya dialah, minta maaf enggak
, kabarin gue juga enggak. Kalo gue disuruh milih untuk kenal sama dia atau
gak, gue akan lebih milih enggak dari pada gue harus sakit hati kaya gini
akhirnya...gue malah kecewa banget.”
“yaaa, kemaren dia nanyain kabar lo,
ya gue jawab lo sedih banget dia pindah.”
“lo jujur amat si kii, aaaah tau
deh.”
***
Hari terus berganti, meninggalkan
semua kisah yang ada begitupun kisah ku dengan arya , aku bertekat untuk
melupakannya. Aku udah cukup kecewa dengan semua ini. Setiap kali aku berdoa,
mendoakannya untuk kembali bersama ku lagi seperti dulu tapi itu semua tak
mungkin. Aku memang mencintai arya, tetapi tak pernah arya jujur akan rasa
sayang dan cintanya kepadaku, selalu kiki yang bilang kepadaku setiap kali arya
curhat kepadanya. Aku bingung dengan semua ini, mencintai seseorang tanpa
sebuah kepastian yang pasti.
Tuhan..... jika
memang dia yang terbaik untukku, jagalah dia disana tuhan...
Jagalah hatinya
untukku, dan jagalah hatiku untuknya...
Aku disini hanya
bisa mendoakannya, melihat nya dari kejauhan...
Ini berat untuk
ku jalani Tuhan... jauh dari seseorang yang aku sayangi.....
Aku menyayangi
dan mencintainya... tabahkan hatiku Tuhan...
Tuhan .. hanya
satu pintaku, jagalah iya saat aku jauh dari sisinya.... :’)
Setiap malam setiap ada kesempatan
aku berdoa dan menangis, akankah cintaku padanya akan kembali seperti dahulu
menjalani hari-hari dengan penuh canda maupun tawa. Cinta ini membunuhku...kau
adalah mimpi takkan pernah ku gapai.
***
Sebentar lagi liburan semester tiba,
6 bulan sudah berlalu. Sebenarnya momen-momen itulah yang selama ini ku tunggu.
Karna liburan sekolah Arya pasti pulang ke Jakarta dan ada kemungkinan kita
akan bertemu lagi. Tetapi , mendengar kabar kalo Arya pasti akan pulang ke
Jakarta hatiku biasa saja. Tidak ada getaran-getaran seperti dulu saat aku
bersamanya, mungkin karena selama 6 bulan ini aku sudah terbiasa tanpanya, yaa
meskipun awalannya aku sangat terpukul dan kecewa juga sedih. Tapi sekarang aku
sudah mempunyai seseorang yang bisa menggantikan hati Arya di hatiku yaitu Okan
sudah 6 bulan juga aku mengenalnya. Okan datang di kehidupanku ketika hatiku
sedang hampa dan kosong tanpa arah. Dia menyembuhkan luka di hatiku, awalnya
aku memang tak bisa melupakan Arya karna bagaimanapun juga Arya akan selalu
tinggal di hatiku. Saat kepergian Arya, Aka lah yang selalu menemani hari
sepiku selama 6 bulan aku mengenal okan, bagiku dia adalah seorang cowok yang
baik , pengertian, dan sabar. Sudah 3 kali Aka menyatakan perasaannya padaku ,
tetapi tak pernah ku jawab aku hanya bilang kepada okan kalo aku masih mengejar
sesuatu. Aka pun mengerti, walaupun dia tak pernah tau aku masih menunggu
seseorang , yaitu Arya. Dan okan masih setia menunggu hatiku. Dan akupun janji
akan menjawabnya, aku menerima cintanya atau tidak saat ulang tahun okan nanti.
***
Pagi di sekolah,
“besok kita bagi rapot sya.” Kata
kiki sahabatku
“iya , gue takut nih jadinya masuk
jurusan apa kiii.”
“udah yakin lo pasti IPA. “
“yaa mudah-mudahan aja kalo kita
bisa satu kelas lagi, lo IPA dan gue juga.”
“amiin.”
“eh gga, btw gimana perasaan
lo sekarang sama Arya?”tanya kiki kepadaku
“yaaah, lo ngomongin Arya lagi.”
Jawabku lemes
“dia selau nanyain keadaan lo sama
gue sya, ya gue jawab lo baik. Arya juga bilang kenapa dia gak nembak lo.
Katanya dia , dia gamau nyakitin lo lagi emangnya lo mau pacaran jarak jauh
sama Arya? Arya takut lo nolak dia, kalopun lo nerima dia, kasian elo nya arya
gak pernah ada di samping lo . lo tau kan pesantren gimana? Dia pulang juga pas
liburan.”
“yaaa.. gue tau. Status menurut gue
gak penting. Yang gue mau komitmen kii. Kepastian. Dia sayang sama gue tapi dia
gak pernah bilang ataupun jujur sama persaannya sama gue. Gimana gue mau
percaya sama dia, bisa aja kan dia pacaran disana atau udah punya pengganti
gue? Gue yakin kii. lagian 6 bulan udah berlalu. Gue mungkin bisa lupain dia,
tapi gue gak akan bisa ngelupain semua kenangan tentang kita”
“oh iya, liburan dia kesini gga. Dia
pengen ketemu sama lo.”
“gue gamau lah kii, udah cukup yang
dulu2 gue gamau nantinya keinget dia lagi. Sekarang gue udah punya yang lain,
meskipun gue belum jadian sama dia. Tapi kita udah deket semenjak Arya
ninggalin gue.”
“siapa?” tanya kiki
“okan namanya kii, dia ganteng putih
jago main basket dan juga jago futsal.” Kata ku yang menambah pembicaraan suasana
menjadi semakin hangat
“serius lo gga?” tanya kiki tak
percaya
“iya, gue serius dan suatu saat kita
pasti akan jadian.” Kataku padanya
“jujur nih gue sya sama lo Arya
disana banyak yang nembak dan banyak yang sukain. Lo mau tau semua cewek yang
nembak dia banyak, terus dia tolak. Adapun anak SD nembak dia, dan katanya
mirip sama lo.”
“terus di terima?” kata ku, sembari
menyangga kepala
“gue belom tau kabarnya. setau gue
sih dia belum jawab mau nerima tu cewek apa enggak.”
# Bel pun berbunyi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar